KETIKA SI BUDI DATANG SEBAGAI MURID
BARU
Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang
sedang berbincang-bincang sambil menunggu bel masuk berbunyi.
Aisyah :
(Ceria) ”Pagi Sobat....!!”
Nurul, Fatimah : “Pagi Syah...”
Aisyah :
“Ngomong-ngomong sepertinya ada yang kurang deh !”
Fatimah :
“Iya, yah...”
Nurul :
“ya, iyalah ada yang kurang. Orang Rohman belum datang.”
Aisyah : “Oh... Iya Rohman. Pantas saja
sepi banget biasanyakan dia yang paling rajin datang duluan ...!”
Tiba-tiba Rohman
datang, dengan wajah termenung tanpa senyum sedikitpun, langsung duduk ditempat
duduknya.
Nurul :
“Tumben banget Man, baru datang ?”
Fatimah :
“ Iya nih kesiangan ya ?”
Rohman :
“Iya... (sambil termenung)”
Aisyah : “Kamu kenapa Man ? Gak biasanya
kamu seperti ini ? biasanya kamu pagi-pagi udah buat kita bertiga ketawa.”
Nurul : “Iya nih ! kamu sakit Man, sepertinya
kamu lesu banget.”
Fatima :
“Tau nih ditanya aku aja jawabannya singkat banget.”
Rohman :
“Gak kok.... Teman aku gak kenapa-napa cuma lagi malas ngomong aja....”
Aisyah : “Ya udah Man, kalau memang kamu
gak kenapa-napa kita cuma takut aja kalau kamu lagi ada masalah atau kamu
sedang sakit tapi gak mau cerita.”
Rohman : “Ya... pokoknya aku gak kenapa-napa.
Kalian gak usah takut.
Tiba- tiba
seorang siswa baru masuk dan duduk di meja sebelah Aisyah
Nurul : “Hai teman ada murid baru, tuh
anaknya.”
Aisyah : “Ya benar, kata pak Joni dia
pindahan dari Jakarta”
Fatimah :
“bagaimana kalau kita coba kenalan ama dia?”
Nurul : “oke, siapa takut”
Mereka
bertiga berdiri dan menghampiri siswa baru tersebut
Nurul : “hai, kamu ndak salah masuk kelas
ini?”
Budi : “kata pak Joni aku harus masuk
kelas ini, jadi ndak mungkin aku salah.”
Aisyah : “kamu pasti anak pindahan dari
Jakarta ya?”
Budi : “kalian kok tahu?”
Nurul : “kami juga diberi tahu pak Joni
ada anak baru dari Jakarta.”
Budi : “oh gitu ta, by the why kenalin
namaku Budi Sudarsono. Kalau kalian siapa?”
Aisyah : “aku Aisyah, sebelah kiriku Nurul
dan sebelah kananku Fatimah.”
Budi : “oh ya, kalian tahu siapa anak di
meja depan itu? (sambil menunjuk Rohman)”
Fatima : “dia Rohman teman kami, kenapa?’
Budi : “kalian tahu ndak dia itu
saudaraku, tapi jangan bilang sama dia.”
Aisyah : “lho, kenapa kok ndak boleh bilang?”
Budi : “karena dia belum tahu, kalau aku
ini saudaranya.”
Rohman
berdiri dan menghampiri mereka berempat
Rohman :
“kalian ngomongin aku ya?”
Aisyah : “siapa yang ngomongin kamu, ndak
Man?”
Nurul : “ya Man, bener kata Aisyah.”
Fatima : “kamu kan belum kenal anak baru
ini, Man. Silahkan kenalan dulu.”
Budi : “iya betul, perkenalkan namaku
Budi (sambil mengulurkan tangan ke Rohman)”
Rohman :
“namaku Rohman Kili Kili (sambil berjabat tangan dengan Budi)”
Aisyah : “eh aku mau tanya pada Budi, boleh
ndak?”
Nurul : “kamu mau tanya Budi sudah punya pacar di Jakarta ya?”
Budi,
Rohman, Fatima tertawa kecil mendengar perkataan Nurul
Budi : “boleh aja, tapi jangan tanya aku
sudah punya pacar apa belum. Hehe..”
Aisyah : “sebenarnya tanya itu sih, hehe..
ndak kok bercanda. Aku tuch mau tanya mengapa sih ayam jago memejamkan mata
ketika berkokok?”
Budi : “apa ya... hmm.. masih ngantuk
ya...”
Aisyah : “salah... coba lagi dong...”
Budi : “karena masih subuh..”
Aisyah : “salah, karena ayam jago sudah hafal
teksnya.”
Budi,
Nurul, Aisyah, Rohman tertawa terbahak-bahak, disaat itu Rohman ganti bertanya
kepada Aisyah.
Rohman :
“Syah, ganti aku yang tanya, baju apa
yang bisa nyetir?”
Aisyah : “hmm... baju yang dipakai supir.”
Rohman :
“salah, kalian boleh bantu kok...”
Fatima : “Baju perang...”
Rohman :
“masih salah”
Nurul : “Baju tukang sulap”
Rohman :
“masih salah, yang benar adalah bajaj bajuri. Haha...”
Budi : “boleh juga, tapi siapa yang
bisa jawab pertanyaanku ini aku traktir bakso di kantin, setuju?”
Nurul,
Rohman, Fatima, Aisyah serempak menjawab “setuju”
Budi : “kura-kura apa yang jalannya
cepat?”
Fatima : “kura pake sepatu roda?”
Budi : “Boleh juga, tapi masih salah.”
Nurul : “Kura yang naik pesawat”
Budi : ”Masih salah, ndak ada yang bisa?”
Semua
terdiam dan berpikir...
Budi : baiklah, jawabannya adalah “kurasa
tidak ada”
Fatima, Nurul, Aisyah, Rohman tertawa
terbahak-bahak.
Aisyah : “oh ya, Man tadi kamu murung
sekarang sudah bisa tertawa emangnya ada apa?”
Nurul : “iya Man, cerita dong...”
Rohman : “baiklah kalau kalian memaksa, aku
lagi kecewa dengan ayahku, katanya akan ada saudaraku datang dari Jakarta yang
nginap di rumahku tapi tadi malam aku tunggu dia tidak datang.”
Budi : “Man, maafkan aku baru cerita
sekarang. Sebenarnya akulah saudaramu itu, aku belum bisa ke rumahmu tadi malam
karena ibuku mampir dulu di rumah nenek, jadi malam nanti aku janji nginap di
rumahmu.”
Dengan
terkejut Rohman memegang pundak Budi dan berkata...
Rohman :
“gitu kamu ndak bilang dari tadi. Selamat datang Bud, semoga kamu senang
sekolah di sini.”
Keduanya
kemudian saling akrab satu sama lain.
Saat
itulah bel masuk telah berbunyi dan semuanya kembali ke tempat duduknya
masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar