Rabu, 12 September 2012

TEKS DRAMA MURID BARU




KETIKA SI BUDI DATANG SEBAGAI MURID BARU

Pagi hari di sekolah didalam kelas ada 3 orang anak murid yang sedang berbincang-bincang sambil menunggu bel masuk berbunyi.

Aisyah             : (Ceria) ”Pagi Sobat....!!”
Nurul, Fatimah : “Pagi Syah...”
Aisyah             : “Ngomong-ngomong sepertinya ada yang kurang deh !”
Fatimah           : “Iya, yah...”
Nurul               : “ya, iyalah ada yang kurang. Orang Rohman belum datang.”
Aisyah             : “Oh... Iya Rohman. Pantas saja sepi banget biasanyakan dia yang paling rajin datang duluan ...!”

Tiba-tiba Rohman datang, dengan wajah termenung tanpa senyum sedikitpun, langsung duduk ditempat duduknya.
Nurul               : “Tumben banget Man, baru datang ?”
Fatimah           : “ Iya nih kesiangan ya ?”
Rohman           : “Iya... (sambil termenung)”
Aisyah             : “Kamu kenapa Man ? Gak biasanya kamu seperti ini ? biasanya kamu pagi-pagi udah buat kita bertiga ketawa.”
Nurul               : “Iya nih ! kamu sakit Man, sepertinya kamu lesu banget.”
Fatima             : “Tau nih ditanya aku aja jawabannya singkat banget.”
Rohman           : “Gak kok.... Teman aku gak kenapa-napa cuma lagi malas ngomong aja....”
Aisyah             : “Ya udah Man, kalau memang kamu gak kenapa-napa kita cuma takut aja kalau kamu lagi ada masalah atau kamu sedang sakit tapi gak mau cerita.”
Rohman           : “Ya... pokoknya aku gak kenapa-napa. Kalian gak usah takut.

Tiba- tiba seorang siswa baru masuk dan duduk di meja sebelah Aisyah
Nurul               : “Hai teman ada murid baru, tuh anaknya.”
Aisyah             : “Ya benar, kata pak Joni dia pindahan dari Jakarta”
Fatimah           : “bagaimana kalau kita coba kenalan ama dia?”
Nurul               : “oke, siapa takut”

Mereka bertiga berdiri dan menghampiri siswa baru tersebut
Nurul               : “hai, kamu ndak salah masuk kelas ini?”
Budi                : “kata pak Joni aku harus masuk kelas ini, jadi ndak mungkin aku salah.”
Aisyah             : “kamu pasti anak pindahan dari Jakarta ya?”
Budi                : “kalian kok tahu?”
Nurul               : “kami juga diberi tahu pak Joni ada anak baru dari Jakarta.”
Budi                : “oh gitu ta, by the why kenalin namaku Budi Sudarsono. Kalau kalian siapa?”
Aisyah             : “aku Aisyah, sebelah kiriku Nurul dan sebelah kananku Fatimah.”
Budi                : “oh ya, kalian tahu siapa anak di meja depan itu? (sambil menunjuk Rohman)”
Fatima             : “dia Rohman teman kami, kenapa?’
Budi                : “kalian tahu ndak dia itu saudaraku, tapi jangan bilang sama dia.”
Aisyah             : “lho, kenapa kok ndak boleh bilang?”
Budi                : “karena dia belum tahu, kalau aku ini saudaranya.”

Rohman berdiri dan menghampiri mereka berempat
Rohman           : “kalian ngomongin aku ya?”
Aisyah             : “siapa yang ngomongin kamu, ndak Man?”
Nurul               : “ya Man, bener kata Aisyah.”
Fatima             : “kamu kan belum kenal anak baru ini, Man. Silahkan kenalan dulu.”
Budi                : “iya betul, perkenalkan namaku Budi (sambil mengulurkan tangan ke Rohman)”
Rohman           : “namaku Rohman Kili Kili (sambil berjabat tangan dengan Budi)”
Aisyah             : “eh aku mau tanya pada Budi, boleh ndak?”
Nurul               : “kamu mau tanya  Budi sudah punya pacar di Jakarta ya?”


Budi, Rohman, Fatima tertawa kecil mendengar perkataan Nurul
Budi                : “boleh aja, tapi jangan tanya aku sudah punya pacar apa belum. Hehe..”
Aisyah             : “sebenarnya tanya itu sih, hehe.. ndak kok bercanda. Aku tuch mau tanya mengapa sih ayam jago memejamkan mata ketika berkokok?”
Budi                : “apa ya... hmm.. masih ngantuk ya...”
Aisyah             : “salah... coba lagi dong...”
Budi                : “karena masih subuh..”
Aisyah             : “salah, karena ayam jago sudah hafal teksnya.”

Budi, Nurul, Aisyah, Rohman tertawa terbahak-bahak, disaat itu Rohman ganti bertanya kepada Aisyah.
Rohman           : “Syah, ganti aku yang tanya,  baju apa yang bisa nyetir?”
Aisyah             : “hmm... baju yang dipakai supir.”
Rohman           : “salah, kalian boleh bantu kok...”
Fatima             : “Baju perang...”
Rohman           : “masih salah”
Nurul               : “Baju tukang sulap”
Rohman           : “masih salah, yang benar adalah bajaj bajuri. Haha...”
Budi                : “boleh juga, tapi siapa yang bisa jawab pertanyaanku ini aku traktir bakso di kantin, setuju?”

Nurul, Rohman, Fatima, Aisyah serempak menjawab “setuju”
Budi                : “kura-kura apa yang jalannya cepat?”
Fatima             : “kura pake sepatu roda?”
Budi                : “Boleh juga, tapi masih salah.”
Nurul               : “Kura yang naik pesawat”
Budi                : ”Masih salah, ndak ada yang bisa?”


Semua terdiam dan berpikir...
Budi                : baiklah, jawabannya adalah “kurasa tidak ada”

 Fatima, Nurul, Aisyah, Rohman tertawa terbahak-bahak.
Aisyah             : “oh ya, Man tadi kamu murung sekarang sudah bisa tertawa emangnya ada apa?”
Nurul               : “iya Man, cerita dong...”
Rohman           : “baiklah kalau kalian memaksa, aku lagi kecewa dengan ayahku, katanya akan ada saudaraku datang dari Jakarta yang nginap di rumahku tapi tadi malam aku tunggu dia tidak datang.”
Budi                : “Man, maafkan aku baru cerita sekarang. Sebenarnya akulah saudaramu itu, aku belum bisa ke rumahmu tadi malam karena ibuku mampir dulu di rumah nenek, jadi malam nanti aku janji nginap di rumahmu.”

Dengan terkejut Rohman memegang pundak Budi dan berkata...
Rohman           : “gitu kamu ndak bilang dari tadi. Selamat datang Bud, semoga kamu senang sekolah di sini.”
Keduanya kemudian saling akrab satu sama lain.
Saat itulah bel masuk telah berbunyi dan semuanya kembali ke tempat duduknya masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar